Rabu, November 07, 2007

Fwd: Wawancara Presiden Iran dengan Der Spiegel



--- In ekonomi-islami@yahoogroups.com, sidqy suyitno

DS: Bapak Presiden yang mulia, seperti yang saya ketahui, Anda
penggemar olah raga sepak bola, bahkan menurut sebagian sumber Anda
pun bermain sepak bola. Anda tahu bahwa pada tanggal 11 Juni tim
nasional Iran akan melakukan pertandingan pertamanya di ajang piala
dunia dengan tim Mexico. Apakah Anda akan hadir di stadion sebagai
penonton?
MAN: Yang pasti saya akan nonton, tapi dimana? Hal itu tergantung
pada ...

DS: Pada apa?
MAN: Pada banyak hal.
DS: Misalnya?
MAN: Waktu, kesempatan, mood (suasana hati) dan beberapa hal lain.
DS: Saat diumumkan, bahwa Anda diduga akan datang ke Jerman untuk
menyaksikan pertandingan dari dekat, sebagian kalangan protes. Apakah
hal ini tidak terbayangkan sebelumnya?
MAN: Tidak, karena hal itu tidak penting. Sama sekali saya tidak
memberikan perhatian pada masalah ini, sebab sumber protes dari mana
belumlah jelas.
DS: Hal ini berhubungan erat dengan isu Holocaust, khususnya
pertandingan akan diselenggarakan di Nowrn Berg. Sebuah kota yang
memiliki hubungan sangat erat dengan Holocaust. Dan Anda sebagai
presiden Iran yang mengangkat isu Holocaust melahirkan sejumlah
protes.
MAN: Sampai saat ini saya belum memahami dimana letak hubungannya?
DS: Saat dikabarkan Anda mungkin akan mengunjungi Jerman untuk
menonton pertandingan, maka mengingat program Anda dan isu Holocaust,
ada sejumlah kalangan yang memprotes dan meminta kepada pemerintah
Jerman agar tidak menyetujui kedatangan Anda. Apakah hal ini tidak
mengherankan Anda?
MAN: Tidak, sebab kanal Zionisme di dunia memang progresif. Saya
pun tahu bahwa di Eropa pun mereka sangat progresif pula. Karena
itulah saya tidak heran. Namun perbincangan saya berkaitan dengan
masyarakat Eropa. Kami sama sekali tidak punya urusan dengan Israel.
DS: Namun memungkiri kejadian Holocaust sama dengan memungkiri
kematian atau lebih tepatnya kematian seketika enam juta orang Yahudi
yang terjadi di Jerman pada zaman pemerintahan Nazi. Di Jerman siapa
yang memungkiri hal itu dapat dimeja hijaukan dan dijerat dengan
hukuman penjara. Masalah ini bagi kami sangatlah penting. Apakah
menurut pandangan Anda YM protes dari rakyat dan pemerintah itu tidak
bedanya?
MAN: Saya tahu majalah Der Spiegel adalah majalah ternama, namun
saya tidak tahu sejauh mana memiliki izin untuk memuat masalah
Holocaust. Apakah Anda punya izin untuk memuat segala sesuatu tentang
Holocaust?
DS: Kami memiliki izin untuk memuat segala sesuatu yang merupakan
hasil riset historis yang terjadi zaman dulu hingga saat ini. Menurut
pandangan kami sangat disesalkan hasil riset itu mengatakan, bahwa
rakyat Jerman merupakan pihak yang disalahkan dalam kasus pembunuhan
terhadap enam juta jiwa Yahudi pada Perang Dunia II.
MAN: Masalah yang kami lontarkan sebenarnya sangatlah jelas. Kami
punya dua pertanyaan yang jelas. Pertanyaan pertama, apakah kriminal
tersebut memang betul-betul terjadi atau tidak? Apakah memang benar
terjadi apa yang dikatakan dengan pembakaran manusia itu? kalau
memang hal itu terjadi, maka pelakunya harus diberikan sanksi. Dan di
Eropalah jawaban atas hal itu, bukannya Palestina. Sekali lagi
pertanyaan kami ini sangatlah jelas, jika memang pernah terjadi di
Eropa, maka balasannya pun harus ditanggung oleh Eropa. Yang kedua,
jika kalian mengatakan bahwa hal itu tidak pernah terjadi, maka
mengapa harus berdiri rezim yang mencaplok dan menjajah Palestina?
Mengapa negara-negara Eropa menyatakan komitmen untuk membelanya?
Izinkanlah saya menambahkan, kalau sebuah realitas sejarah semakin
banyak dilakukan riset, dibahas dan didiskusikan maka semakin
jelaslah fakta sejarah tersebut. Kami tidak dalam rangka mendukung
atau menafikan kebenarannya. Kami pun menolak segala
bentuk kriminal atas setiap bangsa apapun. Jadi pertanyaan kami
apakah pembantaian dan pembakaran atas umat Yahudi memang benar-benar
terjadi atau tidak? Jika memang pernah terjadi, maka pelakunya
haruslah mendapatkan balasannya dan bukannya rakyat Palestina. Namun
jika memang belum pernah terjadi, maka permainan ini untuk apa?
Mengapa mereka keberatan dilakukan riset atas sebuah kasus yang
terjadi pada enam puluh tahun yang lalu, bahkan para peneliti pun
tidak diberikan peluang untuk melakukan penelitiannya, padahal
meneliti fakta historis sekalipun telah berlalu ribuan tahun bebas-
bebas saja, bahkan sebagian negara memberikan penghargaan dan
motivasi atas hal itu.
DS: Bapak Presiden yang mulia, berkenaan dengan pertanyaan pertama,
sangat disayangkan hal itu sudah terjadi di zaman Nazi dan ada ribuan
saksi hidup yang menyaksikan hal itu dan mereka berhasil keluar dari
penjara-penjara mereka. Selain itu ada ribuan riset dan argumentasi
yang mengindikasikan terjadinya fakta sejarah tersebut. Adapun
pertanyaan kedua mengapa rakyat Palestina harus menanggung deritanya
merupakan pertanyaan lain yang berhubungan dengan problem
kontemporer.
MAN: Tidak, justru akar masalahnya dimulai dari sini. Dua hal ini
memiliki hubungan langsung yang sangat erat. Kita tidak bisa
memisahkan keduanya. Sebenarnya yang berhak untuk menjawabnya adalah
negara-negara Eropa. Mereka bisa menjawab ya atau tidak. Kalau kami
tidak dalam kapasitas memberikan pandangan. Selain itu kalau memang
benar terjadi, izinkan kelompok-kelompok lain yang netral juga datang
untuk melakukan riset, mengapa hanya kelompok-kelompok tertentu yang
melakukan riset tentang hal itu? Biarkan negara dan kelompok Eropa
lainnya juga melakukan penelitian historis!
DS: Apakah YM sampai saat ini masih menganggap Holocaust itu
sebagai dongeng belaka? Ataukah karena adanya protes-protes lain Anda
memunculkan isu ini?
MAN: Bagi saya selama tidak ada kejelasan akan terjadinya, maka
saya tidak bisa menerimanya.
DS: Apakah YM tetap bersikeras menganggapnya sebagai dongeng
padahal semua peneliti Barat mengiyakan dan tidak meragukannya
sedikit pun?
MAN: Coba perhatikan di Eropa ada dua pandangan, sekelompok dari
mereka mayoritasnya adalah politikus, berpandangan bahwa memang benar
terjadi. Sekelompok yang lain yang juga kaum intelektual mayoritas
dipenjara sebab memiliki pandangan yang berbeda. Oleh karena itu,
perlu ada kelompok ketiga yang netral yang meneliti hal itu. Menurut
hemat kami masalah ini sangatlah penting, sebab jika benang merah
dapat ditemukan, maka akan membantu untuk menyelesaikan beberapa
problem dunia. Sebab beberapa negara dengan dalih Holocaust membentuk
polarisasi dan membuat faksi-faksi politik yang kuat. Saat ini pun
banyak hal yang terjadi atas nama Holocaust. Karena itu alangkah
baiknya jika ada sekelompok netral dibentuk dan melakukan riset
historis sehingga masalah ini menjadi jelas. Beberapa negara biasanya
memberikan penghargaan kepada para peneliti yang melakukan riset
historis seperti itu bukannya dipenjara.
DS: Peneliti yang mana yang Anda maksudkan dipenjara?
MAN: Anda lebih tahu dari saya, bukankah daftar nama-nama mereka
ada di tangan Anda? Di dalam list tersebut ada orang Inggris, Jerman,
Prancis dan Australia. Sekarang ini disaat saya memiliki pandangan
lain, bagaimana reaksi Anda? Anda menolak dengan keras. Mereka juga
memvonis saya dan menuduh saya telah melakukan kriminal, padahal saya
bukan orang Eropa, mereka menyamakan saya dengan apa?! Ini semua
bukti bahwa gerak para peneliti di negara Anda sangatlah sempit. Saya
berharap Anda yang tenang saja, sebab Anda sekarang berada di Iran
dimana setiap orang bebas untuk menyampaikan pendapatnya, katakan apa
yang Anda ketahui dan janganlah Anda khawatir!
DS: Apakah Anda mengira konferensi Holocaust yang Anda rencanakan
akan menjadi kesempatan bagi para peneliti netral untuk memberikan
jawaban tepat?
MAN: Kami tidak punya program khusus untuk itu, yang kami katakan
adalah, selayaknya ada kelompok (lain) yang melakukan penelitian
tentang hal itu. Saya harap Anda memperhatikan ini! Kami tidak
memaksakan pendapat, bahwa jawaban harus ya benar terjadi atau tidak.
Yang kami katakan, para politisi Eropa harus menjawab benar-benar
terjadi atau tidak. Mereka memiliki pilihan untuk menjawab hal itu.
DS: Akhirnya dari fakta sejarah yang kita hadapi, marilah kita
beralih kepada masalah kekinian, sebab Anda tidak mengakui secara
resmi negara Israel.
MAN: Sekali lagi perhatikan! Pandangan-pandangan kami sangatlah
jelas. Kami mengatakan, bahwa jika Holocaust benar-benar terjadi maka
Eropalah yang harus menanggungnya, bukan Palestina. Jika memang tidak
terjadi maka tidak ada lagi pembicaraan tentang "pengembalian para
imigran". Menurut hemat kami rakyat Jerman saat ini juga bergantung
dengan isu Holocaust. Pada Perang Dunia II kira-kira enam puluh juta
jiwa terbunuh, sungguh ia merupakan kriminal terbesar, kita mengutuk
perbuatan keji tersebut. Kami sangat menolak pertumpahan darah, tidak
ada bedanya dilakukan atas seorang Muslim, Kristen atau Yahudi,
semuanya kami kutuk. Namun yang menjadi pertanyaan mengapa di antara
enam puluh juta, seluruh perhatian difokuskan pada enam juta, padahal
sampai sekarang belum dilakukan pencatatan?
DS: Ya, namun itu tidak terjadi di Jerman, Rusia dan Belanda. Semua
rakyat menghormati semua korban Perang Dunia II. Walaupun Jerman yang
memiliki rasa tanggung jawab atas pembunuhan enam juta jiwa tersebut.
Yang sangat disesalkan kejadian yang terjadi secara massif dan
mekanis tapi barangkali tidak ada subyeknya. Kita pindah ke masalah
lain saja.
MAN: Tidak, saya punya pertanyaan untuk Anda. Pemuda-pemuda yang
hari ini lahir di Jerman, mereka punya peran apa pada Perang Dunia
II? Mengapa mereka hari ini harus terhina? Mengapa mereka hari ini
harus merasa berutang pada Zionis? Mengapa biaya hidup Zionis harus
ditanggung dari saku-saku mereka? Jika ada orang yang enam puluh
tahun yang lalu berbuat kriminal kemudian dihukum dan urusannya
selesai, mengapa rakyat Jerman harus terhina menanggung hal itu?
Padahal bangsa Jerman adalah bangsa yang besar. Di dalam lembaran
sejarah tercatat ada segelintir orang melakukan kriminal atas nama
Jerman. Namun apa dosa rakyat Jerman hari ini?
DS: Rakyat Jerman hari ini memang tidak melakukan kesalahan apa-
apa, namun pemerintah Jerman merasa bertanggung jawab atas apa yang
dilakukan oleh para pendahulunya, dan sampai saat ini berpegang teguh
dengannya.
MAN: Dalam pandangan hukum, bagaimana orang yang tidak punya andil
apa-apa namun dia harus memikul tanggung jawab?
DS: Secara hukum mereka tidak punya tanggungjawab.
MAN: Kalau begitu mengapa rakyat Jerman saat ini sangat menanggung
kehinaan ini. Mengapa rakyat Jerman tidak boleh membela diri mereka?
Mengapa alih-alih mereka membanggakan diri dengan pusaka budaya,
mereka harus memikul tanggung jawab kesalahan yang dilakukan oleh
orang lain? Mengapa mereka tidak memiliki hak untuk menyampaikan
pendapatnya?
DS: Poin penting bagi kami orang Jerman adalah, bahwa Jerman
memiliki sejarah kuno yang gemilang dari sastra, budaya, seni dan
filsafat. Kemudian selama dua belas tahun kami menghadapi rezim yang
tak berprikemanusiaan, karena dalih itulah pasca Perang Dunia II
mereka menganggap diri mereka bertanggung jawab memikul "dosa"
tersebut dan sampai saat ini mereka tetap konsisten mempertahankan
hal itu.
MAN: Apakah Anda siap menyampaikan argumentasi Anda tersebut kepada
masyarakat Jerman?
DS: Kami siap dan kami pasti melakukannya.
MAN: Apakah Anda siap kalau ada tim netral yang datang ke Jerman
dan mengadakan riset lapangan, apakah rakyat Jerman setuju dengan apa
yang Anda sampaikan? Sebab tidak ada satu bangsa pun yang mau dirinya
menanggung kehinaan.
DS: Merupakan sebuah realitas di negara kami, bahwa setiap
pertanyaan bisa disampaikan dan dijawab, namun yang akan bermasalah
dan berbahaya, di tempat kami ada sekelompok orang yang beraliran
ekstrim kanan dimana mereka tidak hanya antipati dengan orang Yahudi,
namun dengan setiap orang asing. Mereka bersikap keras dan melecehkan.
MAN: Pertanyaannya sampai kapan hal ini harus berlangsung? Menurut
hemat Anda sampai kapan orang Jerman harus terkooptasi oleh Zionis?
Kapan titik akhirnya? Dua tahun lagi, lima tahun lagi atau seribu
tahun lagi?
DS: Saya berani mengatakan, bahwa pandangan saya adalah pandangan
majalah yang saya bekerja padanya dan sekaligus merupakan pandangan
orang-orang Jerman yang menjadi pembaca (tetap) majalah kami. Kami,
dalam majalah kami, tidak hanya memfokuskan pandangan kami pada
sejarah pembantaian di Jerman, namun yang terjadi di negara-negara
lain pun tak luput dari pantauan kami. Berkenaan dengan Palestina pun
kami telah melakukan tugas kami. Apa yang dilakukan oleh Israel di
dalam Palestina kami publikasikan. Dalam bersikap dan mengambil
keputusan kami independen. Namun dalam satu prinsip yang kami pegang
dengan kuat, kami tidak bisa menerima adanya pihak yang merongrong
eksistensi negara Israel dimana sisa-sisa korban Holocaust tinggal di
tempat tersebut.
MAN: Justru kami pun mengatakan demikian, mengapa Anda terkungkung
pada orang-orang Zionis? Kami mengatakan jika Holocaust benar-benar
terjadi, maka Israel harus berdiri di Eropa bukan di Palestina.
DS: Apakah enam puluh tahun pasca PD II, rakyat harus pindah dari
satu tempat ke tempat lain? Kalau kita mulai dari poin ini ujung
masalah akan kemana?
MAN: Kalau begitu bagaimana nasib lima juta rakyat Palestina yang
telah enam puluh tahun menjadi korban, kehilangan rumah-rumah tempat
tinggal mereka dan tinggal di tenda-tenda? Apakah tidak aneh kalau
demi Holocaust Anda rela menanggung kerugian selama enam puluh tahun
dan bahkan sampai seratus tahun akan Anda lanjutkan, namun Anda tidak
memperhatikan enam puluh tahun mereka (Palestina)?
DS: Ya, kami orang-orang Eropa melindungi hak-hak rakyat Palestina
dan kami berusaha untuk menciptakan perdamaian di sana. Ini adalah
komitmen kami. Apakah Anda tidak memilikinya?
MAN: Justru kamilah yang menginginkan agar perdamaian terlaksana,
namun bukan perdamaian dengan agresor dan penjajah yang tanpa (modal)
mengulang-ulang Holocaust tidak akan dapat eksis. Menurut kami
hendaknya kita menyelesaikan masalah dari akarnya. Siapakah yang
melahirkan Holocaust dialah yang bertanggung jawab. Logika kami
sangatlah jelas. Dan saya pun bangga Anda termasuk orang-orang yang
konsekuen sehingga menyampaikan secara jujur komitmen Anda pada
Zionisme Israel.
DS: Saya tidak mengatakan demikian.
MAN: Anda sendiri bilang untuk orang-orang Israel.
DS: Bapak Presiden Yang Mulia! Ada dua isu di dunia saat ini
tentang Anda, yang pertama adalah pandangan Anda tentang masalah yang
mulai tadi telah kita bicarakan yaitu Holocaust. Yang kedua adalah
yang dianggap membahayakan sekali oleh Barat, yaitu masalah nuklir.
MAN: Barat memiliki ambisi untuk menggambarkan hal-hal yang remeh
dan kecil seperti besar dan berbahaya, sedangkan sebaliknya masalah
besar ditampilkan seperti kecil, semau dirinya. Mereka bebas.
DS: Pertanyaan tentang nuklir adalah apakah benar Anda akan
memproduksi senjata nuklir?
MAN: Kami telah mengatakan, kami tidak membutuhkannya sebab kami
memiliki logika. Izinkan saya menyampaikan sebuah pembahasan, toh
Anda juga seorang budayawan. Menurut pandangan Anda sampai kapan
dunia ini akan dipimpin oleh bahasa kekuatan beberapa negara barat?
Setiap ada yang tidak sejalan, maka dilancarkanlah propaganda
negatif, kebohongan, tuduhan, ... sampai kapan semua ini akan
berlangsung?
DS : Sebelum ini kami mewawancarai Mr. Musyarraf. Beliau
mengatakan, bahwa Anda berkeinginan untuk menjadi raja atau tuan bom?
MAN: Pembahasan kita dengan Anda dan dengan beberapa negara Eropa
jauh lebih tinggi dari masalah yang sangat sederhana ini. Kami
mengatakan, sistem hukum di beberapa negara yang ingin memaksakan
kehendaknya atas beberapa negara lain merupakan sistem yang
diskriminatif dan tidak konsekuen. Coba lihat ada lebih dari 140
negara menjadi anggota IAEA kami pun termasuk sebagai anggotanya.
Baik IAEA atau NPT dan beberapa kesepakatan lain telah kami sepakati,
dimana seluruh negara anggota berhak untuk melakukan pengayaan
uranium untuk tujuan damai. Selain itu semua dibuat satu badan lagi
untuk melucuti setiap negara anggota yang memiliki senjata nuklir.
Coba lihat apa yang terjadi? Bangsa kami adalah yang paling banyak
melakukan kerjasama, lebih dari 2000 orang telah melakukan
pemeriksaan, lebih dari 1000 dokumen telah kami tunjukkan, kamera
mereka dipasang pada setiap sudut tempat pengayaan uranium. Pada
setiap laporan yang disampaikan oleh IAEA selalu disebutkan, bahwa
tidak
ada sedikit pun praktik yang mengindikasi adanya penyelewengan. Ini
adalah satu sisi masalah. Di sisi lain ada beberapa negara yang
memiliki energi nuklir, senjata nuklir, bahkan mempergunakannya. Dan
sampai hari ini mengancam negara-negara lain dengannya. Saat ini
mereka mengatakan, mereka mengkhawatirkan adanya penyimpangan yang
dilakukan oleh Iran. Kami mengatakan jika kalian mengkhawatirkan hal
itu, maka silahkan lakukan pengawasan! Mereka mengatakan, `Tidak,
sebab Anda sama sekali tidak memiliki hak untuk memilikinya sebab
sangat dimungkinkan Anda akan melakukan penyelewengan!' Kami pun
mengatakan, `Kalian sudah melakukan penyelewengan. Kalian tidak
berhak melakukan semacam ini. Ini adalah sistem yang tidak adil dan
pasti tidak akan dapat tegak.'
DS: Ya, menurut saya pun ini sebuah ketidakadilan. Sebagian negara
memiliki energi nuklir, seperti Amerika, Prancis, Inggris, Cina dan
lainnya. Bahkan India dan Pakistan. Namun itu bukanlah pertanyaan
kami. Yang kami tanyakan apakah tidak berbahaya jika semua negara
memiliki senjata nuklir, khususnya sebuah negara yang presidennya
mengancam untuk menghapus yang lainnya dari sejarah. Apakah ini tidak
berbahaya terjadi di dunia yang semua negara memiliki senjata nuklir?
MAN: Ya, saya menentang pengembangan senjata nuklir. Oleh karena
itu kami mengusulkan dibentuknya satu badan yang independen yang
melakukan penelitian dan melucuti semua negara yang memiliki senjata
nuklir tersebut. Kami tidak membutuhkan senjata nuklir, kami adalah
bangsa yang berbudaya dan memiliki peradaban. Sepanjang sejarah tidak
pernah ada catatan bahwa bangsa kami melakukan agresi ke tempat lain
mana pun. Yang aneh justru negara-negara Eropa akan memberikan energi
nuklir pada pemerintahan Syah yang diktator saat itu. Sebuah rezim
diktator yang tidak berperikemanusiaan, padahal hal itu sangat
berbahaya, namun mereka siap menyerahkannya. Tapi di saat Iran
berubah menjadi Republik Islam, mereka menolaknya. Sekali lagi saya
tekankan, kami tidak membutuhkan senjata nuklir. Izinkan satu masalah
lain saya sampaikan pada Anda. Apakah Anda tidak membayangkan
terjadinya krisis besar-besaran di dunia sebagai akibat dari apa yang
mereka lakukan? Kami sebuah negara besar,
bangsa kami adalah bangsa yang besar dan kuat. Kami dengan penuh
kejujuran komitmen pada undang-undang. Sebanyak mungkin kerjasama
telah kami lakukan. Jika memang kami menginginkan yang lainnya, maka
sikap-sikap kami tentu sudah berubah. Semua aktivitas kami di atas
permukaan bumi dan dalam pemantauan para wartawan, Anda pun bisa
melakukan investigasi. Kalau kami punya tujuan-tujuan lain, maka
tidak ada artinya kami lakukan semua ini dan menanggung tekanan-
tekanan yang dilancarkan ke atas kami. Namun karena kami jujur,
konsekuen dan taat aturan, maka karena itulah kami bersikeras dan
melawan. Kami bukan ahli bohong. Kami hanya menginginkan hak kami,
tidak lebih dari itu, sekalipun seujung jarum. Sebaliknya kami pun
tidak siap hak kami dirampas sekecil apapun ia. Saya pun tidak pernah
mengancam siapa pun. Ini adalah bagian dari propaganda negatif.
Pertanyaan saya tentang Holocaust sangatlah jelas. Tidak lain seperti
itulah yang saya tanyakan pada Anda. Apakah hal itu
bermakna perdamaian atau perang? Kami menginginkan agar perdamaian
ditegakkan. Kami tidak ingin mengancam, melakukan pembunuhan dan
teror.
DS: Apakah tidak selayaknya Anda berupaya untuk menghilangkan
perasaan cemas dan takut dari negara-negara kawasan sekitar Anda?
Namun Anda tidak melakukan hal itu, malah Anda memiliki niat untuk
menggunakan energi atom demi tujuan militer dan sangat mungkin hal
ini akan menyebabkan terjadinya Perang Dunia III sedangkan Anda duduk
di menara gading.
MAN: Biarkan dua masalah penting saya sampaikan pada Anda. Tidak
ada satu negara pun dari negara-negara kawasan (TIMTENG) yang merasa
takut dan cemas. Mengapa Anda ingin menanamkan perasaan takut pada
diri mereka? Sebagian dari negara-negara kuat Eropa menginginkan hal
itu terjadi, tapi hal itu tidak akan terjadi. Kami meyakini hendaknya
Amerika dan Eropa tidak ikut campur dalam urusan kawasan. Kami telah
hidup bersama ribuan tahun. Sejak dahulu kala mereka hidup dengan
rasa persaudaraan, saat ini pun demikian. Setiap tahun puluhan juta
orang saling berkunjung, melakukan ikatan perkawinan di antara
mereka, mereka memiliki ikatan kekeluargaan dan persahabatan. Saddam
dengan provokasi Amerika dan sebagaian negara Eropa melakukan
penyerangan ke Iran, menurut kami hal ini sangatlah jelas. Pandangan
kami sangatlah demokratis dan penuh kedamaian. Kami mengusulkan agar
diberi kesempatan rakyat Palestina melakukan referendum sehingga
mereka dapat menyampaikan aspirasinya dalam
sebuah pemilu yang bebas. Mereka yang menentang hal itu merekalah
yang anti perdamaian. Mereka pro-perang dan merupakan ancaman bagi
kawasan Timteng. Kami mengusulkan agar pemilik tanah tersebut yang
menentukan nasib mereka. Mengapa Amerika dan dua atau tiga negara
Eropa menentang hal itu? Bagi kami tidak ada perbedaan orang-orang
Muslim, Kristen atau Yahudi semuanya harus menyampaikan aspirasinya.
Saya yakin Anda sebagai pengelola majalah ternama, Anda adalah bagian
dari para intelektual yang harus mendukung solusi ini. Kami meyakini,
bahwa para pemikir yang melakukan penelitian historis tentang
Holocaust dan sekarang dipenjara, namun mereka tidak menyetujui
dilakukannya referendum, mereka adalah orang-orang yang gila perang.
DS: Orang-orang Palestina telah melakukan lebih dari apa yang Anda
usulkan, mereka sudah siap untuk hidup berdampingan sebagai dua
negara bertetangga. Sementara Anda tidak menerima keberadaan negara
Israel?
MAN: Kali ini Anda salah. Lihatlah hasil dari pemilu bebas yang
mereka lakukan. Bukankah mereka memilih Hamas? Izinkan sekali lagi
rakyat melakukan pemilu yang bebas untuk menentukan nasib mereka.
Bukankah Anda di Eropa seringkali melakukan referendum hampir pada
semua masalah?
DS: Apakah di Iran referendum juga hal yang biasa?
MAN: Ya, selama dua puluh tujuh tahun kami melakukan dua puluh
tujuh kali refrendum, kami memiliki pemilu setiap tahun. Kami adalah
negara legal. Kami bukan negara agresor. Kami bukan negara yang
dihuni oleh para imigran. Kami bangsa yang memiliki akar sejarah.
Secara jujur, apakah bagi Anda tidak mengherankan adanya sebuah
negara baru dengan penduduk baru pula?
DS: Demokrasi itu bukan hanya berarti bahwa yang memerintah adalah
mayoritas. Demokrasi itu juga memperhatikan dan memperjuangkan hak-
hak minoritas. Pemerintah yang berkonstitusi itu menjadi penting
karena mayoritas memperhatikan dan menjunjung tinggi hak minoritas
dan tidak diktator.
MAN: Kalau begitu dalam pandangan Anda demokrasi meniscayakan
rakyat Palestina harus berada dalam tekanan, diusir dari rumah mereka
dan dibantai. Sedangkan para imigran sebagai kelompok minoritas harus
berkuasa dan diktator? Inikah makna demokrasi dalam pandangan Anda?
Rakyat Palestina sebagai mayoritas tidak memiliki hak? Menurut saya
interpretasi demokrasi semacam ini mencoreng nama demokrasi itu
sendiri.
DS: Bukan begitu, saya meyakini, bahwa orang-orang Palestina
memiliki hak untuk mengatur negaranya sendiri. Sebagaimana orang-
orang Israel juga memiliki hak yang sama!
MAN: Orang-orang Israel dari mana datangnya?
DS: Kalau kita ingin melihat kembali sejarah dan bangsa-bangsa ini
dari mana datangnya, maka kita semua harus kembali ke Afrika, sebab
orang-orang Eropa semuanya dari Afrika Barat.
MAN: Pembicaraan kita tentang orang-orang Palestina, bukan orang-
orang Eropa. Yang jelas orang-orang Palestinalah yang ada di sana
sejak dahulu. Saat ini lima juta jiwa tidak berumah, apakah mereka
tidak memiliki hak hidup?
DS: Bapak Presiden YM, apakah belum tiba saatnya kita terima saja
dunia apa adanya saat ini dan kita katakan pada dunia, marilah kita
hidup berdampingan! Dengan apa yang terjadi di Irak merupakan
kesempatan baik bagi Iran. Hari ini secara praktis perang di Irak
telah selesai. Apakah belum tiba saatnya Iran tampil sebagai penyeru
perdamaian? Dengan memulai langkah-langkah dalam rangka mewujudkan
hal itu, baik verbal maupun non verbal dengan meninggalkan program
nuklir yang membahayakan, begitu juga ceramah-ceramah politik yang
menimbulkan kemarahan pihak lain.
MAN: Saya menganggap Anda-anda ini sebagai budayawan. Saat ini saya
terheran-heran sekarang Anda mendudukkan diri sebagai politikus dan
membela sikap mereka yang salah dengan fanatisme. Anda pengelola
majalah bukan negara. Karena itu, Anda harus mencari kebenaran,
keadilan dan kebebasan. Apa yang Anda katakan: `biarlah kita terima
dunia apa adanya saat ini', artinya para pemenang PD II sampai seribu
tahun akan datang tetap sebagai pemenang dan bangsa Jerman seribu
tahun lagi harus menanggung kehinaan. Apakah menurut Anda ini adalah
logika yang benar?
DS: Tidak, ini tidak benar. Dan rakyat Jerman tidak begitu. Rakyat
Jerman bukannya tidak melakukan peran apa-apa setelah PD II. Mereka
telah melakukan perannya walau sedikit. Dan mereka tidak menanggung
kehinaan. Mereka telah berhasil menemukan peran yang harus mereka
perankan.
MAN: Anda sendiri yang mengatakan, rakyatlah yang bertanggung
jawab dan harus menanggung dosa para pendahulunya. Arti dari
perkataan ini adalah, kita harus menerima setiap hari rakyat
Palestina dibunuh dan diteror, rumah-rumah mereka dihancurkan. Dengan
demikian kemajuan bangsa, kemajuan sejarah dan kemajuan manusia
menjadi apa? Izinkan sekarang kita bicarakan masalah Irak. Kami sejak
dahulu selalu menginginkan kedamaian dan keamanan. Tetapi Saddam
diprovokatori oleh Barat sehingga menyerang kami. Selama delapan
tahun Barat membantunya memerangi kami. Mereka (Barat) melengkapinya
dengan senjata, bahkan senjata kimia. Mereka mendukung politiknya,
bahkan ada sebagian negara Eropa yang menyerahkan seluruh kekuatan
militer dan laboratoriumnya kepada Irak. Kami menolak keberadaan
Saddam. Kami tidak terima dengan dalih menjatuhkan Saddam, sebuah
negara lumpuh dari semua kekuatannya, seratus ribu lebih jiwa
melayang kemudian harus tetap hidup di bawah kungkungan para penjajah.
Syukurlah Jerman tidak ikut andil dalam hal ini. Sekali lagi kami
menginginkan kedamaian di Irak.
DS: Siapa yang menguatkan Irak? Amerika? Bisa saja mereka
meninggalkan Irak besok dan mereka dianggap kalah perang.
MAN: Baik sekali dan kita pun akan senang.
DS: Jika Iran melakukan peran positifnya, maka besok Amerika akan
meninggalkan Irak.
MAN: Sungguh menakjubkan! Amerika mereka sendiri yang datang,
mereka sendiri yang melakukan pendudukan, mereka yang menjual minyak
untuk kepentingan mereka sendiri, lalu ketika mengalami kekalahan
mereka limpahkan ke pundak orang lain? Rakyat Irak memiliki hubungan
dan ikatan yang erat dengan kami. Banyak di antara rakyat kami yang
memiliki hubungan kekerabatan dan kekeluargaan. Ribuan tahun hidup
bersama. Tempat-tempat suci agama kami ada di sana. Irak dan Iran
dahulu sempat menjadi pusat peradaban. Kami selalu mendeklarasikan
bahwa kami mendukung berdirinya sebuah negara Irak yang independen,
demokratis. Saat ini semua usaha kami lakukan demi kekuatan dan
keamanan negara Irak. Namun menurut hemat kami Amerika telah
melakukan pekerjaan yang keji. Puluhan pesan/delegasi dikirimkan
kepada kami agar kami membantunya dan melakukan perundingan. Apakah
kami akan membantu mereka untuk menciptakan perdamaian di Irak,
padahal mereka tidak mendapatkan kepercayaan di tengah rakyat
kami? Walaupun demikian kami menerima dan menyatakan kesiapan. Tapi
di saat itu pula mereka menunjukkan sikap yang tidak baik, mereka
menghina rakyat kami. Kami saat ini ingin membantu mereka untuk
menciptakan keamanan di Irak, namun dengan syarat Amerika harus
mengubah sikap mereka.
DS: Apakah dengan demikian terus Anda merasa puas dan Anda juga
mencela dan menghina negara lain?
MAN: Kami tidak mencela siapa-siapa. Surat yang saya tulis untuk
Bush, saya tulis dengan penuh hormat.
DS: Saya tidak mengatakan Anda menghina. Maksud saya Anda
menginginkan mereka memberi balasan kepada Anda dengan sikap
permusuhan.
MAN: Tidak. Kami tidak memiliki permusuhan dengan siapa pun. Bahkan
kami pun mengkhawatirkan prajurit-prajurit Amerika yang terbunuh di
Irak. Mengapa mereka harus terbunuh? Ketika ada logika, mengapa harus
perang?
DS: Surat yang Anda kirimkan untuk Bush, kontennya sendiri
mengindikasikan, bahwa Anda mengatakan kepada mereka datanglah kemari
kita berdialog langsung!
MAN: Kami telah menjelaskan sikap kami di dalam surat itu.
Sangatlah jelas. Kami memandang dunia dengan sudut pandang tersebut.
Menurut hemat kami tingkat dan konten paradigma politik haruslah
dinaikkan, dan tentunya Anda harus membantunya. Atmosfer politik
dunia telah tercemar oleh beberapa pemegang kekuatan. Bagi sebagian
negara besar kebohongan, makar, rekayasa dan konspirasi sudah
dianggap hal yang biasa dan bahkan terhormat. Menurut hemat kami ini
sangatlah jelek. Menurut kami semua manusia adalah terhormat.
Hubungan yang satu dengan lainnya, haruslah didasari dengan keadilan.
Jika keadilan ditegakkan, maka ketenangan dan kedamaian dapat
dirasakan oleh semua. Adapun hubungan yang didasari dengan kesewenang-
wenangan (ketidakadilan) maka tidak akan bertahan lama, sekalipun
Ahmadi Nejad tidak menentangnya.
DS: Di dalam surat yang Anda layangkan kepada presiden Amerika,
Anda menyinggung kejadian 11 September dengan mengatakan, bahwa
kejadian yang besar seperti ini tidak mungkin terjadi tanpa
sepengetahuan dan intervensi pihak keamanan, polisi dan intelijen.
Siapa maksud Anda? Apakah maksud Anda adalah CIA, bahkan mereka
mengeluarkan uang untuk menabrakkan pesawat dengan gedung tinggi?
MAN: Bukan. Kami tidak bermaksud demikian. Kami
mengatakan, `Jelaskanlah siapa yang terlibat dan melakukan kriminal
tersebut? Janganlah mengirim tentara ke Timur Tengah dengan dalih 11
September! Namun hukumlah mereka yang terbukti terlibat. Kami
tidaklah menentang hal itu. Kami mengutuk perbuatan itu. Kami
mengutuk setiap perbuatan antikemanusiaan, yang mengorbankan orang-
orang tak berdosa. Sekali lagi yang kami katakan adalah, jelaskan apa
yang terjadi? Mengapa mereka menyerang Timur Tengah dengan dalih hal
itu? Setiap politikus berhak untuk meragukannya.
DS: Nasib kami sangatlah erat hubungannya satu sama lain. Apa yang
Anda maksudkan, bahwa liberalisme dan demokrasi Barat tidak akan
menghasilkan sesuatu dan akan menemui kebuntuan?
MAN: Maksud kami sangatlah jelas. Anda sendiri baru saja
memberikan definisi demokrasi untuk Palestina dengan seribu definisi
yang untuk setiap tempat berbeda-beda. Maksud saya bukan Anda, tapi
sebagian pemimpin Barat. Jika segala sesuatu itu mengikuti akal
pikiran satu orang yang semaunya memberikan tafsiran, maka tidak akan
bertahan lama dan tidak akan menyelesaikan problem dunia. Namun harus
ada solusi lain. Kami pun tidak menentang keinginan dan kesepakatan
rakyat. Bahkan kita perlu pada satu pondasi yang kita sepakati
bersama dan kita bangun komitmen di atasnya, seperti keadilan.
DS Saya punya satu pertanyaan serius dan satu pertanyaan humoris.
MAN: Memangnya dari tadi itu adalah guyonan yang tidak kita pahami?
DS: Pertanyaan yang saya maksudkan adalah, menurut pandangan Anda,
peran apa yang bisa dimainkan oleh Eropa berkenaan dengan program
nuklir? Dan apa yang Anda harapkan darinya?
MAN: Hubungan kita dari dulu dengan Eropa sangatlah baik, khususnya
hubungan kita berangkat dari hubungan historis. Masyarakat kita pun
saling mencintai. Kami menginginkan hubungan ini lebih luas lagi.
Namun Eropa membalas semua itu dengan tiga kesalahan. Yang saya
maksudkan dengan Eropa adalah dua atau tiga negara. Saya tidak akan
menggeneralkannya. Kesalahan pertama, mereka mendukung dan membela
pemerintahan rezim Syah. Walaupun rakyat kami sangat menghormati
Prancis yang menjadi tuan rumah Imam Khomeini saat pengasingan.
Kesalahan kedua, dukungan atas Saddam pada perang yang dipaksakan
kepada kami selama delapan tahun, padahal PBB telah mengumumkan
secara resmi bahwa Saddam sebagai agresor. Rakyat kami berharap agar
Eropa bersama kami tidak melawan kami. Kesalahan ketiga, masalah
nuklir. Kami sangat heran atas sikap sebagian pemimpin di Eropa
kepada kami, padahal (kalau program nuklir kami tidak jadi) Eropalah
yang paling dirugikan dan kami tidak sudi hal itu terjadi.
Kami mengira hubungan kami dengan Eropa bisa semakin mesra, semakin
erat sebagai dua bangsa yang bersaudara. Kami mengira dengan hubungan
yang penuh kedamaian, visi yang sama serta didasari peradaban yang
tinggi akan membawa manfaat bagi Eropa. Logika Amerika bisa kita
pahami, mereka memang tidak senang dengan kemenangan revolusi Islam
di Iran, sebab mereka merasa dirugikan. Tapi Eropa kalau bersikap
begitu maka logika mereka pastilah tidak benar. Saya mengatakan dalam
pesan dan delegasi yang saya kirimkan, mengapa Anda menerjemahkan
statmen-statemen Amerika kepada kami, bukankah kalian tahu bahwa yang
kami lakukan dalam rangka tujuan damai. Sebaiknya Anda berdiri di
sisi kami dan itu akan mendatangkan manfaat bagi Anda. Adapun jika
Anda berdiri berhadapan dengan kami, maka Anda sendiri yang akan
menanggung kerugian. Sebab kami adalah bangsa yang besar dan kuat.
Peran Anda di Timteng akan semakin berkurang dan di tempat-tempat
lain nama Anda akan jatuh.
DS: Kalau bisa coba YM sebutkan satu contoh pencorengan nama baik
Eropa di dunia!
MAN: Yaitu dengan tidak bisa menyelesaikan masalahnya dan menjadi
negara-negara kedua, yang mengekor kepada negara lain. Saya kira
sudah waktunya Eropa melepaskan diri dari warisan PD II. Kami senang
Eropa bersatu (menjadi Uni Eropa), namun kami tidak senang jika Eropa
sampai sekarang masih dipengaruhi PD II. Ketika kita mengatakan bahwa
kita bersama-sama memperjuangkan hak-hak masyarakat Eropa dan itu
adalah tugas kami, saya berpikir ada sebuah pertanyaan yang harus
Anda lontarkan, yaitu bagaimana sikap sebagian negara Eropa saat
ini? Masa depan yang bagaimana yang Anda harapkan? Menurut kami,
hendaknya mereka berdiri bersama dengan negara dan bangsa yang
berbudaya dan kuat, dan ini jauh lebih baik dari pada berhadapan
dengan bangsa ini.
DS: Pertanyaan kedua saya, manakah di antara dua hal ini yang lebih
logis (untuk terjadi) tim nasional Iran menjadi juara dunia atau
masalah krisis nuklir Iran untuk tujuan damai selesai dengan baik?
MAN: Ketiga-tiganya, yang ketiga itu adalah semua negara di dunia
bisa bersatu dan bersahabat. Tidak ada lagi ancaman satu sama lain.
Dan kalau pun Jerman yang menjadi juara kami pun akan senang.
DS: Apakah Anda akan mengirim surat untuk Merkel juga?
MAN: Saya berharap begitu.
DS: Sebelum pertandingan dunia atau setelahnya?
MAN: Ini bagian dari rahasia kami.
DS: Bisakah Anda sampaikan kira-kira apa yang akan Anda sampaikan
dalam surat itu?
MAN: Saya akan menulis surat untuk Merkel bukan untuk Anda.
DS: Saya perhatikan dari tadi Anda berbincang-bincang dengan kami
penuh senda gurau dan keramahan.
MAN: Akhlak orang Iran memang demikian, penuh keramahan, nanti
sesampainya Anda di Jerman, sampaikan salam saya buat masyarakat
Jerman.